Selasa, 24 September 2013

Victor Lie is back...

Selamat datang.... 

Kini saya kembali mengaktifkan blog saya.
Saya harap keberadaan blog ini dapat membawa kita semua menjalani kehidupan yang lebih utuh, baik dan terus naik dalam level yang baru.

Nantikan tulisan dan cerita cerita saya yang baru.

Tuhan memberkati.

Rabu, 26 Juni 2013

Apakah Anda dan Gereja dimana Anda berada adalah rumahNYA?



PENGHAKIMAN DIMULAI DARI RUMAH TUHAN
Seberapa cepat kita berlari tapi kalau kita tidak pernah sampai ke garis finish itu tidak akan ada artinya. Kita tidak akan pernah mendapatkan apa-apa. Tapi seorang pelari, dia harus memulai dengan baik dan dia harus mengakhirinya dengan baik. Yang paling mudah membuat kita menyimpang ke kiri dan ke kanan biasanya adalah perasaan kita. Kita harus bisa membunuh perasaan-perasaan manusiawi kita. Selama orang punya perasaan, akan selalu gagal untuk mencapai kehendak Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan, perasaan yang selalu bergantung kepada apa kata orang. Perasaan harus ditelan dengan yang mulia dan yang Ilahi.  Kita tidak boleh mengikuti perasaan kita, kita harus mengikut arahan-arahan Tuhan.
Setiap kita harus bertumbuh. Jika kita tidak bertumbuh, kita akan membuat masalah dalam rumah Tuhan. Tapi kalau semua orang bertumbuh, membangun dirinya dalam pertumbuhan iman mereka, membangun dirinya dalam kasih Kristus, maka tidak akan pernah ada permasalahan dalam gereja dan tidak akan ada konflik karena masing-masing orang bertumbuh.
Mengapa terjadi keributan-keributan dan permasalahan-permasalahan di dalam jemaat? karena ada jemaat yang bertumbuh tapi ada juga yang tidak bertumbuh. Yang satu terus bertumbuh dan yang satu stak. Hal ini menciptakan jurang/ gap akhirnya terjadilah permasalahan di sana. Tapi kalau setiap orang berketetapan untuk terus bertumbuh, apapun harganya dia ingin terus bertumbuh, percayalah tidak akan pernah terjadi masalah.
Pertumbuhan bukan berbicara sebulan sekali tapi pertumbuhan berbicara setiap hari. Sebuah pohon akan terus bertumbuh setiap hari. Akan selalu ada perubahan di setiap bagian pohon tersebut. Entah akarnya, daunnya, batangnya atau buahnya. Demikian juga hidup kita harus bertumbuh setiap hari. Jangan pernah ijinkan hidup kita tidak bertumbuh dalam hari-hari hidup kita. Jika dalam satu hari kita melihat, kita tidak menang dalam perkara hidup yang kita alami, itu waktunya kita harus mencari Tuhan. Kita harus bertumbuh di sana. Jangan biarkan hal itu berlarut-larut.
Kita harus menyadari bahwa ini adalah waktu yang Tuhan berikan di tengah-tengah kita bahwa ‘penghakiman harus dimulai dari rumah Tuhan’. Mungkin kita sering melihat ada banyak gereja lain yang hidup dalam kenajisan dan dosa atau banyak hal yang disembunyikan di sana, tapi sepertinya Tuhan tidak berbuat sesuatu. Kenapa? Karena itu bukanlah rumahNya. Banyak orang berpikir bahwa gereja adalah rumah Tuhan padahal tidak semua gereja adalah Rumah Tuhan. Tanda-tanda signifikan sebuah rumah Tuhan adalah ‘penghakiman akan dimulai dari sana’. Kalau itu rumahNya dan Dia dapati ada ketidak beresan dan ketidak-akuratan di sana, maka Dia akan melakukan sesuatu yang instan dan langsung karena itu adalah rumahNya. Tapi kalau itu bukan rumahNya, maka Dia tidak akan peduli. Sama seperti kalau kita punya rumah, kita akan selalu membersihkannya karena itu rumah kita. Akan berbeda saat kita ngontrak atau cuma stay beberapa hari/ malam saja, kita tidak akan perduli tapi kalau kita pemiliknya, kotor sedikit atau rusak sedikit saja kita akan membersihkannya karena itu rumah kita. Demikian pula dari pihak Tuhan, kalau Dia berkata ini adalah rumahKu, namaKu disebut di atas sekelompok orang ini, maka Tuhan mau tidak mau akan mengerjakan sesuatu disana. Dia akan menata ulang apa yang ada dalam rumah itu. Dia akan membuat apa yang ada dalam rumah itu sama dengan apa yang di sorga. Prinsip yang berlaku di sorga akan berlaku juga di rumah tersebut karena itu rumahNya. Tapi kalau itu bukan rumahNya, tidak akan pernah ada penghakiman. Kita bisa menyanyikan lagu pujian/ penyembahan tapi orang tidak akan pernah bertobat karena itu bukan rumahNya. Kita bisa simpan dosa kita dan betah didalamnya dan tidak akan pernah ada yang terekspos karena itu bukan rumahNya. Tapi kalau itu rumahNya, hal tersebut tidak akan pernah terjadi. Dia akan datang dengan segera dan pasti akan datang dengan segera. Kita harus memastikan bahwa apa yang kita bangun adalah rumahNya, karena kalau yang kita bangun adalah rumahNya, sedikit saja ketidak-akuratan didalamnya, maka Tuhan akan bekerja di sana. Dia langsung ada di sana, Dia langsung akan menyatakan diriNya di sana.

1 Pet 4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

Waktunya sudah datang, yaitu sekarang. Selama beberapa waktu lamanya, kita sudah mendengar bahwa kita sedang membangun rumah Tuhan yaitu hidup kita sendiri secara pribadi menjadi tempat tinggalnya Tuhan. Saat kita sedang berkumpul bersama-sama kita harus menyadari bahwa kita rumahNya Tuhan, temple of God. Semua ini berbicara tentang hidup kita. Kalau kita memang rumahNya, sedikit saja ketidak-akuratan yang kita lakukan dan kita pelihara dalam hidup kita, Dia akan datang segera dan membereskannya.

Kis 5:1-5 “Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu”.

Pertanyaan yang mungkin sering timbul dalam hati kita adalah, kenapa di jemaat mula-mula terjadi hal yang sedemikian ekstrim? Jika dibandingkan dengan sekarang saat kita melihat dengan wujud nyata/ realita, yang disebut dengan rumah Tuhan/ gereja, orang keluar-masuk dan berbuat kejahatan seenaknya tapi tidak pernah putus nyawanya, ada orang yang betul-betul mengkhianati Tuhan, menghina Tuhan, dan tidak menghargai Tuhan, tapi mereka tetap bisa melakukan pelayanan mereka dengan bebas. Apa masalahnya? Kenapa ketika kita membaca Kisah Para Rasul, di gereja mula-mula ada dosa sedikit saja Tuhan langsung bekerja di sana, ada ketidak-beresan atau perselisihan, Tuhan langsung menyatakan diriNya di sana bahkan Tuhan langsung menunjukkan diriNya bahwa Dia berpihak kepada siapa. Tapi saat kita lihat kondisi sekarang yang disebut gereja secara lahiriah, mereka bisa melakukan apa saja di sana, bahkan hamba Tuhan bisa hidup semau mereka tapi mereka tidak pernah mengalami intervensi Tuhan dalam hidup mereka, mereka tidak pernah mengalami sesuatu ketika mereka menyombongkan diri, mengapa? Apa bedanya kita dengan mereka? Kita bergerak dan berjalan, mereka juga melakukan hal yang sama, kita melayani, mereka juga melayani. Mereka punya jemaat lebih banyak, kita punya jemaat jauh lebih sedikit. Pertanyaannya adalah apa yang membuat perbedaan? Tuhan dengan jelas berkata, kalau itu rumahKu, Aku akan bereskan apa yang belum beres dalam rumah itu. Demikian juga hidup kita. Saat kita tidak akurat, Tuhan akan langsung menggunting dan menyunat kita, itu membuktikan kita adalah bagian dari rumah Tuhan. Tapi kalau kita berbuat khianat/ jahat dan seakan-akan tidak pernah ada sesuatu hal terjadi dalam hidup kita, itu artinya kita bukan bagian dari Rumah Tuhan. Saat kita membuat kesalahan sedikit saja, maka Tuhan akan langsung intervensi. Mari cek hidup kita, kalau kita masih suka ngambek, suka marah, tukang kecewa, fragile, dan kita masih merasa ‘it’s ok’, jangan sampai kita bukan bagian dari rumahNya. Saat kita membuat sesuatu yang tidak akurat terus-menerus dan Tuhan diam saja, artinya kita bukanlah rumahNya. Tapi kalau itu rumahNya, Tuhan akan bereskan seperti di Kisah Para Rasul. Walaupun di dalam anugerahNya Tuhan tidak langsung membuat kita mati, tapi artinya Dia akan terus mengejar kita dan menyuruh kita untuk memberesinya. Saat kita berdoa, Dia akan terus menunjuk hal-hal yang harus diberesi. Saat kita menyembah, bersekutu dengan saudara kita, Tuhan terus memperlihatkan hal-hal yang harus diberesi, Tuhan mengekspose dan menyuruh kita untuk membereskannya dan mau tidak mau kita harus mengambil keputusan untuk membereskannya dan mengikut Tuhan atau kita keluar dan berkata Tuhan aku bukan rumahMu, aku bukan bagian dari rumah yang Tuhan sedang bangun untuk masa yang akan datang , untuk jadi gereja masa depan. Tapi kalau kita meresponi dengan cara yang akurat dan berkata ‘Tuhan, ini aku. Aku mau jadi bagian dari rumahMu, hakimi aku sesuai dengan kebenaranMu, hakimi aku sesuai dengan apa yang aku lakukan karena aku tahu penghakimanMu adil.’ Jika hal itu terjadi, maka gereja Tuhan akan kuat, hidup kita akan kuat karena hidup kita selalu mengalami intervensi Tuhan. Ada banyak orang yang tidak pernah mengalami intervensi Tuhan, dia hidup dalam dosa tapi Tuhan tidak pernah men-touch dia,  Tuhan tidak pernah menggoncang dia. Tuhan hanya membiarkannya.
Kalau kita punya keluarga dan ayah-ibu kita melihat kita salah, mereka tidak akan membiarkan kita, mereka akan mengejar kita untuk kita bisa betul-betul melakukan apa yang mereka katakan. Lain halnya kalau kita anak orang lain atau anak tetangga, mereka tidak akan bekerja sedemikian giat untuk mengubah kita karena mereka tahu kita bukan anaknya. Ada bagian yang harus mereka pertanggung-jawabkan yaitu anaknya. Demikian juga dengan Bapa di Sorga. Kalau kita anakNya, Dia akan mengejar kita. Itulah sebabnya kenapa Yunus yang di dalam ketidak-taatannya, Tuhan terus mengejar dia. Kemanapun Yunus pergi, selalu dikejar oleh Tuhan karena Yunus sudah menjadi bagian dari rumah Tuhan dan menjadi bagian yang dipanggil dan ditetapkan oleh Tuhan. Kemanapun Yunus pergi Tuhan ada di sana. Tuhan mengejar Yunus sampai pada titik dimana Yunus menyerah dan harus mengikuti apa yang Tuhan inginkan (Yunus 1&2).
Tapi saat kita melihat realita di sekitar kita, ada orang-orang tertentu yang tidak mentaati Tuhan tapi dapat terus melanjutkan pertunjukan hidup mereka, sementara kita melakukan hanya sedikit saja kesalahan tapi Tuhan tidak senang. Seakan-akan ada kegelisahan dan ada sesuatu yang harus kita bereskan. Saat kita berdoa, menyembah, atau  membaca Alkitab, kita melihat ketidak-akuratan kita. Kenapa? Itulah intervensi Tuhan. Intervensi Tuhan adalah tanda bahwa kita anakNya. Tapi kadangkala kita tidak bisa lihat hal tersebut. Kadangkala kita dibawa kepada satu titik tersudut dan seperti tidak ada jalan.Hal ini bertujuan supaya kita mengingat akan Dia, karena kita bagian dari hidupNya, kita bagian dari rumahNya.

Sepertinya kita berada dalam dunia yang dibatasi, tapi kita tahu bahwa kita adalah bagian dari rumahnya. Kalau kita mau, kita bisa memilih apa saja yang kita kehendaki karena karena kita punya ‘freewill’ (kehendak bebas). Kita bisa hidup tidak ingin diatur orang lain, kita bisa hidup tidak perlu dinasihati orang lain. Kita bisa melakukan hal itu. Tapi ingat, kalau kita adalah rumahNya, Tuhan tidak akan tinggal diam. Dia akan melakukan sesuatu untuk hidup kita, sampai apa yang Dia rencanakan tergenapi sempurna. Itulah sebabnya sangat bodoh kalau kita lari dari Tuhan, karena ketika kita lari dari Tuhan, hal itu tidak akan menyelesaikan masalah justru membuat kita kehilangan proteksi yang sesungguhnya.
Penting untuk kita menyadari apakah kita termasuk bagian rumahNya atau tidak dan ciri yang paling nyata dalam rumah Tuhan adalah ‘penghakiman selalu dimulai dari rumah Tuhan’. Sadarkah kita saat kita masuk dalam hadirat Tuhan, selalu ada dua hal yang Dia lakukan, Dia menyatakan diriNya dan seketika Dia menyatakan diriNya, tereksposlah apa yang tidak akurat dalam diri kita. Apa saja yang belum akurat, dengan serta-merta Tuhan akan ikut campur disana dan mengeksposnya sedemikian rupa. Tidak ada yang bisa ditutup-tutupi. Ketidak-akuratan terkadang luput dari pandangan manusiawi tapi tidak pernah luput dari pandangan Ilahi karena penghakiman dimulai dari rumah Tuhan. Disatu sisi kita senang bahwa ini adalah rumahNya karena saat kita menyembah, kita merasakan Tuhan hadir ditengah-tengah kita, saat kita berdoa, jawaban doa begitu nyata ditengah-tengah kita. tapi disisi lain mungkin kita berpikir ‘alangkah ngerinya tempat ini’ karena sedikit saja kita melenceng dari apa yang Tuhan rencanakan, Dia langsung mengintervensi hidup kita.
Ada tanggung jawab besar yang harus kita pikul di tengah-tengah rumah Tuhan ini karena yang membangunnya bukan manusia, yang merencanakannya bukan manusia. Rumah Tuhan ini berdiri bukan karena departemen agama tapi karena Tuhan men-skenario-kan semuanya secara utuh dan nyata. Semuanya murni tangan Tuhan yang ikut bekerja dan ikut menyulam tempat ini sampai kita menyadari ‘alangkah dahsyatnya tempat ini’. Di tempat inilah penghakiman semakin nyata. Kita harusnya menyadari bahwa kita berada di rumah yang berbeda. Katakan kepada Tuhan ‘…Tuhan, aku buka hidupku selebar-lebarnya untuk Engkau, habisi aku, beresi aku’. Pastikan Tuhan terus memproses kita menjadi rumah bagi Dia. Sadarilah bahwa kita bukan berada di gereja yang biasa, kita ada di ‘unusual church’ gereja yang tidak biasa. Kita bukan hanya gereja yang terdaftas di DEPAG atau BIMAS, tapi kita adalah gereja yang terdaftar di sorga. Itulah sebabnya sedikit saja kita melenceng dari apa yang Tuhan katakan, serta merta Tuhan akan bekerja di sana, memproses kita dengan satu tujuan supaya kita menjadi rumahNya. Sadari hal ini agar kita tidak main-main dengan hidup kita, dengan waktu kita dan dengan apa yang Tuhan percayakan kepada kita  karena ini adalah rumahNya. Tuhan sudah menyatakan bahwa ini adalah rumahNya.

Satu hal yang harus kita sadari bahwa kita sedang ada di mana. Yakub tidak menyadari dia berada di mana dan dengan siapa. Sampai satu titik Tuhan membuka sebuah pengertian tentang tempat dimana dia berada dan ketika Yakub sadar dia berada di mana, seketika pewahyuan dari Tuhan menghancurkan semua masa lalunya, menghancurkan semua kelemahan manusiawinya dan membuat Yakub menjadi seorang pangeran bagi Tuhan (Kej 28:11-17; 32:28). Kalau kita menyadari kita sedang berada di mana, sesuatu akan terjadi dengan segera dalam hidup kita. Sama seperti ketika kita masuk dalam sebuah istana, hal itu akan membuat kita berbeda. Cara hidup kita, cara berbicara, bahkan semua sikap kita akan berubah karena kita tahu kita masuk ke sebuah istana. Kesadaran kita ada di mana menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kita, kita harus tahu kita ada di mana dan sedang bersama siapa. Saat Yakub sadar bahwa tempat dimana dia berada sekarang adalah tempat yang luar biasa, seketika pikirannya  dan hatinya terbuka dengan satu kesadaran bahwa ini bukanlah tempat biasa, bukan jalanan yang seperti biasa dia lalui, ini bukan tempat yang biasa dia meletakkan kepalanya. Kesadaran bahwa dia ada di mana mengubahkan seluruh hidupnya. Sadarkan diri kita sendiri bahwa kita sedang ada di mana, ini hal yang sangat penting. Sadarilah bahwa kita sedang ada di rumahNya.

Begitu cemburunya Dia dengan hidup kita karena Dia sudah menaruh RohNya dalam kita. Sadarilah bahwa kita sedang berada di tanah yang kudus. Bukan berbicara tempat dan alamatnya tapi berbicara tentang apakah Tuhan sudah menetapkan dan sudah membangun dasar-dasar fondasi bahwa ini adalah rumahNya. Kesadaran itulah yang membuat kita berdiri dengan lebih hati-hati dari sebelumnya. Kesadaran itulah yang membuat kita mulai berjaga-jaga untuk terus menata hidup kita semakin akurat, melakukan tepat seperti apa yang Tuhan inginkan, karena kita bukan berada di tempat sembarangan, kita ada di dalam rumahNya.
Pahami hal ini, kalau kita sadar kita ada dalam rumahNya, semua habbit kita/ kebiasaan kita akan berubah. Semua cara hidup kita akan berubah karena kita tahu kita ada dalam rumahNya. Kesadaran bahwa kita ada dalam rumah Tuhan memenuhi hidup kita sehingga semua attitude, nature, cara hidup, karakter, cara berbicara, dan semua hal berubah seketika dan kita mulai menyadari alangkah dasyatnya tempat ini karena saat kita berdoa, Dia akan menjawab.

2 Taw 7:12-16 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: "Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan. Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini. Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.

Saat kita betul-betul berada tepat di alamat rumah Tuhan, apapun kondisi yang terjadi di luar sana, ketika kita berdoa langit akan terbuka dan Dia akan menjawab doa kita, bahkan mata dan hati Tuhan akan terus ada di sana sepanjang masa. Biar kebenaran ini mencengkeram hati kita bahwa kesadaran kita ada di mana sangatlah penting. Kesadaran kita berdiri di mana dan di rumah siapa sangatlah penting supaya dari kesadaran itu membuat kita bertindak hati
-hati dan membuat kita terus mencari Tuhan, mendekati Dia dan menerima anugerahNya untuk kita terus berjalan bersama Dia. Biar kesadaran yang baru ini memenuhi hidup kita sehingga realita hadirat Tuhan selalu ada dalam hidup kita karena kita tahu kita sedang berada di rumahNya, kita adalah bagian dari orang-orang yang disebut umatNya. Biar pengenalan akan Allah tentang hal ini masuk dalam hidup kita sehingga kita bisa berkata seperti Yakub berkata ‘alangkah dasyatnya tempat ini, alangkah dasyatnya rumah ini’. Biar Tuhan terus menyingkapkan hal itu buat hidup kita dan mewahyukannya lebih lagi dalam hidup kita sampai kita bisa mengubahkan kota dan bangsa-bangsa. Dari kesadaran dimana kita berada, kita bisa melihat seluruh lembah Yordan yang Tuhan sudah siapkan dalam hidup kita.

Ketika Tuhan menemui Musa, dia harus disadarkan di mana dia berdiri. Seketika itulah Musa sadar dia ada di mana dan sedang berhadapan dengan siapa. Kebenaran itulah yang mengubah Musa si gagap menjadi pengubah bangsa (Kel 3:2-5). Di dalam Alkitab, ada banyak orang yang disadarkan oleh Tuhan bahwa mereka ada di mana dan waktu mereka sadar ada di mana seluruh hidup mereka diubahkan Tuhan bahkan destiny hidup mereka berubah ketika mereka tahu mereka ada dimana.

Banyak orang sudah tahu mereka ada di mana tapi mereka tetap menyimpang. Tapi biarlah kita tahu kita ada di mana dan kita tidak akan menyimpang. Biar kebenaran ini termeterai dalam hidup kita yaitu kita tahu ada di mana dan dengan siapa, maka selurruh hidup kita akan berubah.

Ps. Tunde Bakare berkata ‘tidak boleh ada ketakutan dalam hidup kita’ karena selama kita punya iman maka tidak boleh ada ketakutan. Iman dan ketakutan adalah sesuatu yang kontradiktif. Kalau  kita tahu ada di rumah siapa, kita tidak perlu takut. Kalau kita tahu kita berada di rumah Presiden, kita tidak akan pernah takut maling masuk kedalamnya karena yang menjaga adalah Pas. PanPres. dan yang menjaga bukan cuma satu ring tapi ada ring satu, ring dua, ring tiga. Kesadaran kita ada di rumah siapa akan membuat semua ketakutan dan kegelisahan lenyap, akan membuat iman kita menjadi kanyataan dan menjadi sebuah ‘action’ dalam hidup kita. Inilah yang Tuhan ingin untuk kita alami untuk menjangkau destiny kita,  dari situ kita akan menggapai masa depan kita, dari situlah kita akan berkata ‘no more fear, no more worries, no more struggle, no more limitation’ karena kita tahu kita ada di rumah siapa.

Ayo bangun dan jangan stag lagi. Jangan merasa puas dengan apa yang kita alami sekarang ini, jangan merasa terbiasa dengan apa yang kita alami hari ini. Jangan merasah kita sudah cukup tahu karena  kita sedang ada dalam kegerakan. Jangan pernah berkata ‘cukup’. Bangunkan diri kita dan alami kesadaran ini ‘kita ada di mana dan sedang bersama siapa’. Adakah diantara kita saat berada di rumah seorang presiden/ istana raja dan bergumul tentang apa yang akan dimakan besok?. Ini adalah hal yang bodoh. Alasan orang tersebut berkata hal itu karena dia tidak tahu siapa raja dan tidak tahu dia berada di mana. Biarlah Tuhan datang atas kita dan berkata ‘Lepaskan kasutmu karena tempat engkau berdiri adalah tempat yang kudus, jangan sia-siakan hidupmu dan masa mudahmu karena tempat yang engkau masuki adalah rumahKu.

Kenapa Musa, Yeremia, Yesaya, dan tokoh-tokoh dalam Alkitab dapat berubah hidupnya? Karena mereka sadar mereka ada di rumah siapa. Hal itulah yang merubah seluruh hidupnya. Biarlah Tuhan yang datang kepada pemimpin kita datang juga kepada kita dan bertanya ‘engkau ada di mana sekarang?’. Karena, saat kita tahu kita ada di mana, tidak ada yang sanggup menghentikan kita karena kita ada di rumahNya Tuhan  dan bersama dengan Tuhan. Kalau hal itu terjadi, maka takut dan gentar ada dalam hidup kita karena kita tahu kita tidak berada di tempat sembarangan. Saat kita tahu kita ada di istana presiden, kita tidak akan melakukan hal-hal yang negative, kita tidak akan bekerja dengan asal-asalan karena kita tahu siapa yang mengawasi kita dan siapa yang berada di tengah-tengah kita. Kalau kita tahu apa yang Tuhan percayakan ke padamu hari ini dan siapa yang mengawasinya, kalau kita tahu kita digabungkan dalam rumah Tuhan/ gereja, maka pegenalan akan Tuhan akan membuat kita hidup untuk takut akan Dia. Kesadaran akan hadirat Tuhan akan terus mengelilingi hidup kita dan kita akan terus berkata ‘Tuhan tunjukkan dan jangan biarkan hatiku serong sedikitpun’. Kita akan mulai berdoa seperti Daud berdoa ‘Singkapkan Tuhan apakah jalanku serong atau tidak, apakah aku keluar dari apa yang Tuhan rencanakan atau tidak, selidiki hatiku dan kenali hatiku’.

Biarkan kebenaran ini menginspirasi kita dan memenuhi hidup kita sampai kita tahu kita berada di rumah siapa sehingga kita tidak main-main lagi. Waktu untuk bermain-main sudah usai karena kita ada di rumahNya, kita sedang dihisapkan menjadi umat kepunyaanNya dan dihisapkan menjadi bangsa yang kudus bagi Dia, sadari itu. Dan ketika kita punya kesalahan dan Tuhan langsung menghakimi kita, bersyukurlah karena artinya kita ada di dalam rumahNya. Ketika kita tidak akurat dan Tuhan membawa kita ke pojok sampai kita berkata ‘Tuhan aku menyerah, aku bersandar kepada Engkau’, sadari bahwa itu scenario-Nya karena kita sedang ada di rumahNya. Mungkin kita disiapkan dengan kesulitan-kesulitan tertentu supaya kita tahu siapa yang bersama dengan kita, siapa yang memimpin kita dan siapa yang ada di belakang kita. Yakinilah bahwa gereja yang sedang Tuhan bangun di tengah-tengah kita sekarang bukanlah gereja biasa tapi gereja dimana Tuhan betul-betul intervensi di sana dan Tuhan ingin ambil alih segala sesuatu di sana dan Tuhan ingin melakukan segala sesuatu yang ada di dalam hatinya di gereja tersebut. Apakah kita siap untuk hidup kita terus memiliki keterbukaan selalu terbuka dan bertobat? Karena sekali saja kita membuat kesalahan dan kita berdoa, maka Tuhan ada di sana, saat kita menyembah, Tuhan perlihatkan diriNya di sana, Dia akan terus menunjuk apa yang harus dibenahi, dan kita harus punya keleluasaan dan kelebaran hati untuk terus berkata ‘Tuhan, aku terbuka kepadaMu, aku membuka hati selebar-lebarnya untuk pekerjaan Tuhan teraktivasi dalam hidup kita’. Sadari bahwa tempat ini adalah tempat yang kudus karena Tuhan ada disini. Kita sedang dibawah masuk dalam rumahnya, jadi jaga hatimu, cek hidupmu, perbaiki hidupmu, rombak hidupmu dan apa yang selama ini tidak akurat dalam hidupmu. Selama kita ada dalam rumahNya, Dia akan terus mengejar kita sebagai wujud kasihNya kepada hidup kita tapi ketika kita di luar rumahNya, Dia tidak akan menyentuh hidup kita. Ketika kita ada di rumah Tuhan, satu kali saja kita berseru, Dia mendengarkan, satu kali kita berteriak, Dia akan memberikan diriNya dan memperlihatkan wajahNya kepada kita karena mataNya dan hatiNya tinggal dalam rumahNya. Kalau hal ini benar-benar kita alami, orang-orang yang di luar sana akan berkata alangkah dasyatnya tempat dimana kita berada, dan mereka akan menyeberang ke tempat kita. Kita akan menggenapi apa yang Alkitab katakan bahwa akan ada orang-orang asing yang memegang jubah kita dan merobeknya dan berkata ‘ajari kami tentang Tuhan, beritahu kami tentang Allah yang kau sembah’ karena mereka melihat tempat dimana kita hidup bukanlah tempat sembarangan, rumah yang kita masuki bukanlah rumah sembarangan tapi rumah Tuhan. Saat kita menerima Yesus, Dia memateraikan Roh Kudus dalam hidup kita dan kita menjadi rumanNya.

Tuhan begitu konsen/ focus dengan hidup kita karena kita adalah orang-orangNya Tuhan. Semua ketidak-akuratan akan di ekspose karena akan ada waktunya namaTuhan ditaruh di atas kita. Rumah Tuhan sangat menakutkan bagi orang yang hidup dalam kedagingan karena kita harus ‘menyembelih’ daging kita di sana. Saat Tuhan mengintervensi, Tuhan ingin menyelamatkan kita. Sama seperti ketika pemimpin kita marah dan memaksa kita untuk berubah karena mereka tidak ingin ada anak-anak rohani mereka jatuh ke dalam penghakiman Tuhan. Mereka ingin menyelamatkan hidup kita. Untuk orang-orang yang tidak mengijinkan Tuhan membentuk hidupnya, seperti anak yang hilang yang mengambil apa yang menjadi haknya kemudian keluar dari rumah. Nampaknya ada tahun-tahun dia mengalami kebebasan karena tangan Tuhan belum sampai kesana. Akirnya penghakiman itu datang juga atas dirinya.

Penghakiman Tuhan sudah datang tapi dimulai dari rumah. Kata ‘dimulai’ berarti tidak akan berakhir disitu. Tidak ada tempat dimana tangan Tuhan tidak akan sampai. Pahami dimana kita berada saat ini. Biarkan kita punya hati yang lembut sepertu Daud yang tidak pernah ‘meng-excuse’ dirinya tapi langsung mengakui kesalahannya dan bertobat. Walaupun Daud mengalami disiplin dari Tuhan karena kesalahannya tapi Daud berubah. Hal inilah yang membuat Tuhan berkenan atas Daud. Sama seperti kita, walaupun kita pernah gagal atau pernah dalam kelemahan, tapi kalau hati kita mau diluruskan, mau di-stel ulang maka Tuhan tidak akan malu menyebut kita sebagai orang-orangNya Dia. Tuhan tidak pernah malu mengatakan Daud adalah ‘orang-Nya’ dan sahabatNya karena Daud mau menyetel hatinya. Bahkan kota dimana Daud berada, Tuhan mau tinggal di sana, Tuhan ingin pemerintahanNya ada di kota Daud. Apa yang dibangun sekarang bukanlah sebuah agama. Kita sudah terdaftar di surga. Kerinduan hati pemimpin/ Bapa rohani  bukanlah agar gerejanya terkenal di media karena jemaatnya banyak, kaya, pintar dan pendetanya diundang kemana-mana, tapi kerinduan pemimpin adalah agar jemaatnya terdaftar dan dikenal di sorga. Doa yang diajarkan Yesus adalah ‘di bumi sama seperti di sorga’ karena Tuhan mau kita di-registrasi di sini, kita juga di-registrasi di sorga. Pastikan jemaat ini bertumbuh menjadi rumahNya Tuhan. Bukan hanya terdaftar tapi betul-betul sorga mengenal kita. Sehingga apa yang sorga buat akan dibuat lewat kita. Ini adalah rumah yang dasyat, tempat masa depan kita. Kita tidak bisa melarikan diri dari hadapanNya. Ijinkan Tuhan dengan mudah membentuk kita.

Zep 3:12  Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN…”

 Apa yang Tuhan cari di akhir zaman? Umat yang lemah-lembut dan rendah hati. Kenapa? Karena hanya orang-orang yang seperti itulah yang akan luput dari penghakiman Tuhan. Daud yang walaupun memiliki dosa yang sangat besar tidak dihakimi oleh Tuhan karena hatinya lembut. Jadi apapun ketidak-akurat-an dalam hidup kita kalau Tuhan sudah intervensi berilah hatimu dan biarkan Tuhan menyelaraskan engkau karena kita adalah umat yang rendah hati dan lemah-lembut. Itulah yang harus menjadi nature dalam hidup kita karena ketika penghakiman Tuhan datang,  sekeras apapun penghakiman itu, umat yang rendah hati dan lemah-lembut akan Tuhan sisahkan karena mereka gampang untuk menyesuaikan apa yang Tuhan katakan dan mengikuti apapun yang Tuhan instruksikan. Semua property di bumi ini adalah miliknya Tuhan, seseorang secara hukum boleh memilikinya tapi ada kuasa yang diatas yang memiliki otoritas untuk menyerahkannya kepada siapa yang berkenan kepadaNya. Kita tidak perlu membelinya tapi kita bisa mengelolahnya. Mudah bagi Tuhan untuk mengangkat seseorang karena Tuhan bisa membentuk dia, Tuhan bisa menyelaraskan hidupnya, Tuhan bisa membawa dia kepada tujuanNya, Tuhan mengambil dia untuk menggantikan orang-orang yang tidak akurat. (1 Sam 13:13-14).

Take over akan segera terjadi dan itu tidak akan diberikan kepada sembarang orang. Dunia dan segala kemuliaanNya masih di tangan orang-orang fasik tapi itu akan mulai dipindahkan. Ada kursi-kursi untuk kita, ada tempat-tempat otoritas untuk kita, ada sumber daya-sumber daya yang hari ini masih di tangan orang-orang fasik akan Tuhan kembalikan. Ijinkan Tuhan membentuk hidupmu. Berhenti berpikir tentang apa yang sementara, berhentilah berpikir tentang hidup kita yang terus diselaraskan. Karena kalau Dia dapat ‘deal’ dengan hidup kita, yang diluar gampang. Apa konsen utama Tuhan dengan Daud? Hidupnya! Apa konsen utama Tuhan dengan Musa? Hidupnya! Konsen Tuhan selalu tentang ‘hati’. Jangan terjebak dan ikut gereja hanya ingin mujizat, ingin terobosan. Perlu di ingat, mungkin ada mujizat tapi kita tidak berubah, ada terobosan tapi kita tidak berubah. Banyak orang yang mengalami mujizat tapi hidupnya tidak berubah, sehingga saat mujizat itu pergi, mereka harus berpuasa lagi, cari urapan lagi tapi kita ingin jemaat yang mengalami perubahan. Ijinkan tangan Tuhan membentuk kita. Ijinkan Tuhan terus bisa ‘deal’ dengan hati kita.
Doa Daud sangat luar biasa dan sangat menginspirasi kita. Daud berkata ‘Tuhan, selidiki aku’ bahkan ketika semua baik-baik, Daud selalu berkata ‘Tuhan, selidiki aku’. Akan bangkit sekelompok orang yang akan berkata ‘Tuhan, selidiki aku. Mungkin semuanya baik-baik saja tapi adakah sesuatu dalam diri kita? Standar kita bukan karena Tuhan ada di depan tapi Dia ada di belakang. Dia akan berbisik kepada kita dan mengarahkan hidup kita. Rumah ini ada untuk Dia. Dia sebagai pemilik dari rumah ini dan mengakui ini adalah rumahNya. Berikan hak sepenuhnya kepada Dia. Ijinkan Dia menata hidup kita. Banyak orang meminta nasihat kepada pemimpin hanya untuk mengkonfirmasih apa yang ingin mereka lakukan padahal di dalam roh kita, kita sudah tahu suara Tuhan. Mari jaga hati kita. Kalau kita tahu apa yang ingin Tuhan arahkan, kita bisa sampaikan kepada pemimpin tapi ingat, bukan untuk membenarkan apa yang ingin kita lakukan karena Daud sendiri mengakui, betapa liciknya hati. Mari terus melatih dan melatih hidup kita maka kita akan seperti Daud. Tuhan benar-benar ada di pihak kita. Tangan Tuhan terus nyata atas hidup Daud karena tangan Tuhan terlebih dahulu gampang membentuk hidup Daud. Tangan Tuhan akan nyata melindungi kita. Tangan Tuhan akan galak kepada musuh-musuh kita tapi terlebih dahulu tangan Tuhan harus mudah membentuk hati kita. Kita harus jadi tanah liat yang mudah dibentuk. Kalau Dia gampang membentuk kita, Dia juga akan mudah melindungi kita. Tangan Tuhan tidak kurang panjang. Sedikit kita menglami masalah, Dia akan ada di sana. Tangannya selalu siap. Siapa yang perlu  Dia ‘tampar’?, siapa yang perlu Dia ‘remukkan’?., Dia selalu siap karena tanganNya gampang membentuk hidup kita. Inilah yang Tuhan cari. Mungkin kita sering bertanya mengapa saat Tuhan ingin merurusan dengan kita standarnya begitu tinggi? Semua hal Dia urusin. Dia peduli, Dia mengasihi kita dan tidak ingin kita gagal, Dia tahu kita membawa namaNya dan Dia tidak ingin kita gagal. Itulah sebabnya hidup kita terus-menerus dikejar oleh Dia, tangan Tuhan terus-menerus datang atas hidup kita dan itu adalah tanda bahwa kita rumahNya. Hal ini tidaklah membuat kita takut tapi membuat kita bahagia. Tuhan ada di sini. Kalau tangan Tuhan membentuk kita, artinya tangan yang sama melindungi kita. Jangan pernah takut memulai sesuatu yang baru karena tangan Tuhan sudah membentuk hati kita, tangan Tuhan akan menuntun kita. Selama hati kita benar, jangan pernah takut memulai sesuatu yang baru. Kalau hati kita benar, makan tangan Tuhan yang sudah membentuk hati kita, tangan yang sama juga akan memproteksi kita. Akan ada perlindungan dari sorga yang lebih dasyat dari yang pernah kita alami. Saat kita melihat musuh lebih besar, maka tanganNya pun pasti akan lebih kuat. Hati kita sudah dibentuk sedemikian rupa dan sudah diarahkan selaraskan dengan Dia maka tangan Dia akan terus menyertai kita.

Jumat, 17 Mei 2013

DIMANAKAH LEVEL ANDA BERADA?



DIMANAKAH LEVEL ANDA BERADA?
1.   Have Not's
-       Mereka yg tidak memiliki resources (sumber daya) sama sekali.
-       Mereka bahkan tdk memiliki sesuatu yg cukup untuk memenuhi kebutuhan.
-       Mereka sendiri dan mereka selalu ada dlm situasi membutuhkan & kekurangan.
-       Mereka hidup dibawah garis kemiskinan & membutuhkan uluran tangan pemerintah (government policies).

2. Use to have
-       mereka yg pd mulanya memiliki resources tetapi lenyap krn sejumlah keputusan investasi yg keliru, gaya hidup yg ceroboh atau beberapa karena kehilangan pekerjaan yg merupakan satu2 nya sumber penghasilan mereka.

3. Desire to have
-       Mereka yg berharap akan menjadi lebih baik dan memiliki masa depan yg cerah.
-       Mereka memiliki harapan yg sangat besar dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpi mereka.
4. Have Insufficient
-        Mereka yg memiliki resources tetapi tdk cukup banyak untuk meningkatkan standard kehidupan mereka.
-        Kebutuhan mereka tercukupi tetapi tdk mampu untuk mengusahakan hal lain.
-        Semua yg mereka peroleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan tanpa menyisakan sesuatu yg dpt meningkatkan gaya hidup mereka.

5. Will never have more
-       Mereka yang tidak berkeinginan untuk melakukan upaya lebih demi mendapatkan tambahan penghasilan.
-       Mereka tdk berkeinginan untuk terlibat dlm kegiatan finansial lain di luar apa yg mereka kerjakan dan lebih memilih menyimpan uang mereka di bank untuk mengatur segala pengeluaran mereka.
-       Mereka tdk ingin lebih lagi dan cukup dgn apa yg mereka peroleh.
-       Mereka pada dasarnya bukan orang malas tetapi tdk memiliki pengetahuan finansial yg baik.
-       They are financially naïve & ignorant.

6. Will progressively have more
-       Mereka adalah orang yg membangun kecerdasan finansial dan melakukan tindakan strategis untuk melipatgandakan resources mereka.
-       Mereka akan mengikuti siklus kesuksesan (cycle of success) apapun yg sdh terbukti.
-       Mereka menabung, melakukan investasi dan coba memulai usaha kecil dgn tujuan untuk "menanjak" ke status sosial ekonomi yg lbh lagi.

7. Have an abundance
-       Mereka yg mempunyai resources yg dapat memenuhi semua kebutuhan mereka dan memiliki kelebihan sehingga mereka dpt melipatgandakannya sesuai dgn apa yg mereka inginkan.
-       Kita harus memahami bahwa kelimpahan (abundance) itu bukan saja memiliki kekayaan tetapi 'true wealth creation' mencakup hikmat untuk mengelola (wisdom to manage), memultiplikasi (multiply) dan mendistribusikan kemakmuran (distribute wealth).
-       Memiliki kelimpahan bukan berarti hidup dlm kemewahan (luxury).
-       Hidup dlm kelimpahan berarti kita mampu memberi dan mendistribusikan kpd orang lain menjadi berkat bagi mereka. Ini artinya memberi kesempatan kpd orang lain u/ dpt naik ke level status sosial dimana kita berada saat ini.